Halal bil halal Keluarga Besar Haji Ahmad Sobari - Suryalaya |
Pada hari Jumat tanggal 8 Juli
2016/3 Syawal 1437 H. Keluarga Besar H.
Ahmad Sobari menggelar Halal Bil Halal bertempat di Kampung Godebag.
Jumaah pinuh ku barokah. Ungkapan (Bahasa Sunda) tersebut menyampaikan
bahwa Hari Jumat merupakan hari yang paling utama (afdlal) dari semua hari dalam sepekan. Hari Jumat merupakan hari
yang penuh barokah, karena Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jumat ini bagi kaum
Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu.
Di hari ini pula tentunya, H+2
pasca lebaran tahun ini tepatnya Hari Jumat tanggal 8 Juli 2016 berbeda dengan
hari Jumat sebelumnya. Pasalnya di hari yang terkenal dengan Sayyidul Ayyam ini, keluarga besar (uyut, penulis) H. Ahmad Sobari (Haji
Sobari) dan uyut Ilah menggelar acara Halal bil Halal atau Sillaturrahim, bertempat di Rumah H. Djunaedi (Haji ‘Aun. Alm) /Ibu
Hj. Tini (penulis menyebutnya Aki/nini Guru) yang berada di Kampung Godebag
(sebelah barat) RT 05 RW 02.
Acara ini digelar setiap tahun
setelah Idul Fitri, dan saat ini merupakan kali ke-2 yang sebelumnya (tahun
lalu) dilaksanakan di Rumah H. Toha Muslih/Hj. Uum Sumiati di Godebag RT 04 RW 02.
Acara ini diagendakan dan digagas oleh beberapa keturunan Haji Sobari.
Acara ini dilaksanakan semata-mata berlandaskan Ajaran Islam, yaitu kewajiban atas kaum muslimin untuk bersilaturrahim. Hal ini merujuk pada Hadits Rasulullah SAW. diantaranya:
“Maukah kalian aku tunjukkan amal
yang lebih besar pahalanya daripada salat dan saum?” Sahabat menjawab, “Tentu
saja!” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar,
menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara
yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah
di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya.
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya,
hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim)
“Sesungguhnya Rahmat itu tidak
diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.” (HR.
Bukhari)
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan
apapun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah ceria.” (HR. Muslim)
Landasan yang kedua adalah Budaya
Kesundaan yang mengharuskan hal itu. Dalam istilah orang Sunda menegaskan “ULAH NEPI KA PAREUMEUN OBOR!”
Ungkapan tersebut adalah sebuah
Peribahasa (Paribasa Sunda) yang
sarat dengan makna. Secara filosifis tradisi ini berbanding lurus dengan Ajaran
Islam. Dalam kamus terbitan LBSS, Satjadibrata, maupun kamus besar Basa Sunda
karangan Danadibrata, maknanya sama: yakni leungiteun
pancakaki, nepi ka teu wawuh ka dulur
(artinya tidak tahu silsilah keluarga, tidak
tahu terhadap saudara sendiri, penulis).
Orang bisa pareumeun obor, karena dia atah
anjang jeung dulur, alias tak pernah menengok saudaranya sendiri, sehingga
kelak ia tak tahu silsilah keluarganya. Misalnya, tak jarang saya bertemu
dengan seseorang, setelah diurut-urut keluarga karuhunnya, dari orang tuanya,
kakek, hingga uyut, ternyata orang itu sebetulnya masih famili. Saya dan orang
itu sama-sama pareumeun obor,
sehingga sama sekali saling tak mengenal. Mengapa terjadi demikian? Tak lain
itu karena pareumeun obor atau karena tidak bersilaturrahim.
Acara tahunan ini diawali dengan Nyekar/berziarah ke Makam Mursyid TQN
Pondok Pesantren Suryalaya di Puncak Suryalaya, dan berziarah ke makam almarhum
Haji Sobari dan arwah karuhun lainnya, sekitar pukul 07.00 dan dilanjutkan ngaras
kepada Keluarga Pesantren Suryalaya.
Selanjutnya acara Halal bil halal
dilaksanakan Bada Jumat mulai pukul 13.30 s.d. selesai. Acara diisi dengan khidmat
amaliyah manakiban dan khidmat ilmiyah manaqiban oleh Ustad Aep Saepudin, Drs.,
kemudian sambutan dari atas nama penyelenggara, yaitu oleh Bapak Asep Surur (pun mamang) dan Ibu Yani, S.Pd. (pun bibi). Sebagai Tuan Rumah, Ibu
Yani, S.Pd. dalam sambutannya; kegiatan ini insya Allah diupayakan akan
dilaksanakan pada tiap tahun hingga akhir zaman, dimana pun dan oleh siapapun
yang menjadi keturunan Haji Sobari.
Adapun yang hadir pada acara ini
kurang lebih 200 orang, karena masih banyak anggota keluarga yang tidak dapat
hadir.
Menurut silsilahnya, Bpk Haji
Sobari dengan Ibu Ilah dikaruniai keturunan sebanyak 7 orang, yaitu: Sadili,
Engki, Bakri, Omoh, Hanapi, H. Aun Djunaedi dan Ohim. Dari 7 orang tersebut
memiliki keturunan yang masing-masing disebutkan seperti berikut:
Anak ke-1
|
Anak ke-2
|
Anak ke-3
|
Anak ke-4
|
SADILI
|
ENGKI
|
BAKRI
|
OMOH
|
Jml
anak: 9 orang
|
Jml
anak: 5 orang
|
Jml
anak: 4 orang
|
Jml
anak: 6 orang
|
1.
Aah
|
1.
H. Toha Muslih
|
1.
Dodo
|
1.
Uung
|
2.
M. Jamaludin(alm)
|
2.
Ero/Emod (alm.)
|
2.
Enung
|
2.
Enah
|
3.
Sari
|
3.
Rabiah
|
3.
Apong
|
3.
Ii
|
4.
Endik
|
4.
Anah
|
4.
Liah
|
4.
Oma Karsom
|
5.
Yati
|
5.
Esih
|
5.
Odik
|
|
6.
Uu Abdurrojak
|
6.
Satria (Satex)
|
||
7.
Entin
|
|||
8.
Enah
|
|||
9.
Mimid (Enceng)
|
|||
Anak ke-5
|
Anak ke-6
|
Anak ke-7
|
|
HANAPI
|
H. AUN DJUNAEDI
|
OHIM
|
|
Jml anak: 8 orang
|
Jml anak: 6 orang
|
Jml anak: 6 orang
|
|
1.
Endin
|
1.
Komara
|
1.
Apip
|
|
2.
Yeti
|
2.
Enoy
|
2.
Didah
|
|
3.
Een
|
3.
Didih
|
3.
Pendi
|
|
4.
Mimin
|
4.
Yani
|
4.
Uu Abdullah
|
|
5.
Ani
|
5.
Inay
|
5.
Empong S.
|
|
6.
Endang
|
6.
Asep Surur
|
6.
Subhan
|
|
7.
Ipong
|
|||
8.
Jalal Hidayat (Jalu)
|
Masing-masing keturunan dari tujuh orang putra/putri Haji Sobari, saat ini telah berkeluarga dan memiliki anak, cucu bahkan buyut.
Usai acara pokok, seluruh anggota
keluarga besar menyantap hidangan yang disediakan tuan rumah sambil dihibur
dengan lagu-lagu yang tak asing lagi di telinga, dilanjutkan dengan foto-foto keluarga. Rupanya tak puas dengan tepang
sono di tempat itu, panitia pun menggelar acara nguseup ceria, -dengan dana dari kita oleh kita untuk
kita- hingga larut malam. Keesokan harinya dilajutkan dengan acara ngagubyag di
balong (uwa) Haji Toha Muslih.
Semoga acara Sillaturahmi ini
terpupuk dan terjaga hingga di akhir masa, dengan harapan mendapat limapahan
barokah Allah Ta’ala.
Pun Sapun Ampun Paralun,
Kamaludin Koswara
loading...
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon