Kalighrafi by : https://www.facebook.com/indorock (Didin Batara Ismaya)
Upload : Kamis, 13 November 2014
Shalawat Bani Hasyim
ALLAAHUMMA
SHALLI ‘ALAN-NABIYIL HAASYIMIYYI MUHAMMADIW WA’ALAA AALIHI WA SALLIM TASLIIMAN.
Artinya :
"Ya Allah, Berikanlah rahmat serta
salam kepada seorang nabi keturunan Bani Hasyim, yakni Muhammad beserta
keluarganya, semogalah tetap selamat dan sejahtera."
Penjelasan Mengenai Shalawat Bani Hasyim
Bagi ikhwan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, shalawat Bani Hasyim
sudah tidak asing lagi. Shalawat ini biasanya dibacakan, sebelum dan setelah
manaqiban berlangsung. Biasa dibacakan pula beberapa menit menjelang waktu
adzan lima waktu. Seolah sudah menjadi sebuah kepastian, dimana shalawat ini
dibacakan, itulah ikhwan TQN Pondok Pesantren Suryalaya karena di lain tempat,
sulit sekali kita menemukan bentuk bacaan shalawat ini.
Banyak ikhwan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, yang jika mendapat
sebuah kesulitan masih mencari-cari
kemana harus menemukan jawaban dalam memutus belenggu kesulitan
tersebut. Seolah masih ragu atas kekuatan serta kehebatan amalan ini (TQN
Pondok Pesantren Suryalaya), mereka masih berupaya tanya sana tanya sini atas
kesulitannya padahal Syaikh Mursyid telah memberikan amalan-amalan yang jika
dikerjakan, Insya Allah akan memberikan efek yang sangat dahsyat sekali yang
tidak pernah kita duga sama sekali.
Suatu ketika, KH. Otong Sidik Djayawisastra (wakil talqin) tengah mendapat
kesulitan besar dan menghadap Pangersa Abah Anom, beliau menjawab dengan sebuah
sya’ir berbahasa Arab yang artinya:
“Kalau mendapat sebuah kesulitan: pagi sudah rumit, sore makin
sempit bacalah shalawat Bani Hasyim sebanyak-banyaknya, nanti Allah akan
melepaskan kesulitan itu sebesar apapun besarnya seberat apapun beratnya sehingga
pedang pemenggal leherpun (gouletin) bagi orang
yang dihukum penggal kepala tidak akan turun”.
Awal ijazah Shalawat Bani Hasyim pun sudah mengandung kisah luar
biasa. Diceritakan waktu itu, Abah Sepuh mendapat tugas dari gurunya Mam Agung
Syaikh Tholhah Kalisapu Cirebon untuk bertabaruk belajar shalawat Bani Hasyim
kepada ahlinya yaitu Syaikh Kholil Bangkalan Madura, Abah Sepuh harus berjalan
kaki dari Cirebon ke Madura bersama 11 orang murid-murid Syaikh Tolhah lainnya,
jadi semuanya berjumlah 12 orang.
Singkat cerita, sampailah mereka ke Alas Roban (hutan yang sangat
lebat berada antara Pekalongan dan Kendal), waktunya bertepatan saat Maghrib.
Ke dua belas orang itu semua memasuki masjid yang saat itu ada orang tua yang
sudah berdiri untuk menjadi imam. Orang itu lantas membaca niat dengan bacaan:
“Usholli fardlu magribi, pitik ireng, pitik putih, wedus gembel, menda,
kebo, pada melebu kabeh. Maring kandange, Allahu Akbar” (Niat saya shalat
magrib, ayam hitam, ayam putih, kambing, domba, kerbau semua masuk kandang
masing-masing, Allahu Akbar).
Spontan, seluruh rombongan bubar, kecuali Abah Sepuh begitu
mendengar imam membacakan hal itu dan mereka langsung kembali ke Cirebon.
Begitu selesai shalat, Imam menoleh kepada Abah Sepuh yang tinggal seorang
diri. Selanjutnya imam berkata sambil tersenyum: “Oh memang koyongono angger
wong nganggo otak. Sampeyan Insya Allah berhasil”. (Begitulah orang yang
menggunakan otak, kamu pasti berhasil). Kenapa Abah Sepuh tetap bermakmum?
Sebab beliau cerdas dan mengetahui sekalipun imam mengucapkan seperti itu,
shalat tetap sah sebab ucapan tersebut dilakukan di luar shalat.
Sampai di Bangkalan, ia langsung diijazah shalawat Bani Hasyim oleh
Syaikh Kholil. Saat pulang, beliau diantar ke tepi pantai dan disediakan perahu
yang hanya muat untuk seorang diri. Beliau mencari-cari pendayung tetapi tidak
menemukan bahkan dayungnya pun tidak ditemukan pula. Akhirnya dengan penuh
keyakinan, beliau niat membaca Bani Hasyim. Subhanallah, tiba-tiba perahu
bergetardan mulai bergerak-gerak saat baru dibaca, “Allahumma”, ibarat
perahu boat dinyalakan mesinnya kalau jaman sekarang. Abah Sepuh berfikir,
pastilah shalawat Bani Hasyim dayungnya. Begitu selesai pembacaan shalawat bani
Hasyim, tiba-tiba perahu melesat ke arah barat hingga sampai ke Cirebon. Di
Pantai Cirebon, Mama Guru Agung menyambut murid terbaiknya yang telah berhasil
menjalankan tugasnya.[2]
[1] Bacaan ini
dinamakan Shalawat Bani Hasyim. Lihat, HMA. Sodikin Faqih, Himpunan
Shalat-Shalat, ... 5/41. Menurut sejarah, Shalawat ini merupakan salah satu bacaan shalawat
yang diterima oleh Abah Sepuh ijazah dari Syaikh Holil dari Bangkalan Madura.
[2] Ayi
Abdul Jabbar, “Kehebatan Shalawat Bani hasyim”, Nuqthoh: Bacaan Pembuka
Hati. No. 7 Tahun IV. 1 Syaban 1426 H.
(Ciamis, September 2005), 20
loading...
Sign up here with your email
5 komentar
Write komentarKang ijin gambarnya saya pakai 🙏
Replysilahkan, tapi maaf ada koreksi di kalimat terakhir "taslima" seharusnya pakai Fathah Tain.
ReplySaya ingin tahu siapa pengarang pertama solawat ini ,,
ReplyAlhumumma Amiin....
ReplyAssalamualaikum pangersa 🙏 ijin share 😇🙏
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon