Tahlil menggema di Patapan Suryalaya sambut HUT ke-74 RI


Suryalaya. Pada malam ini (16/8) suara Tahlil menggema di Pondok Pesantren Suryalaya dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.

Pontren Suryalaya mengajarkan kepada seluruh santrinya (ikhwan) untuk senantiasa taat kepada agama dan negara. Hal itu termaktub dan disebutkan hingga empat kali dalam Tanbih (wasiat) Pendiri Pontren Suryalaya, Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh). Selain itu, para ikhwan diajarkan untuk senantiasa mendoakan para pemimpin negara agar dapat diberi kemulyaan sehingga mampu melindungi seluruh rakyatnya.

Pendidikan untuk taat kepada agama dan negara yang diajarkan Abah Sepuh tertanam kuat dalam jiwa para ikhwan hingga zaman Abah Anom saat ini. Diantara amaliyah yang masih dijaga dengan baik adalah shalat sunnat Syukur Nikmat dan digelarnya kegiatan Tahlil untuk para pejuang kemerdekaan RI pada setiap malam 17 Agustus.

(Dok. GMPS)


Belum diketahui sejak kapan dimulainya, tahlil ini diawali dengan tradisi pawai obor oleh para santri Suryalaya dan para ikhwan se-Desa Tanjungkerta (Kp. Godebag, Kp. Cisirna, Kp. Cikoranji, dan Kp. Boojongbenteng).

Pada malam 17 Agustus tahun ini, tepatnya bada shalat magrib, peserta pawai obor se-Desa berkumpul terlebih dahulu di Lapang Jamilega Desa Tanjungkerta guna melaksanakan tawasul dan arahan dari Kepala Desa. Selanjutnya menuju ke Pontren Suryalaya.

Suasana Pawai obor di lapang Jamilega. (dok: Abdul Haris)

Setibanya di depan Madrasah, para peserta pawai obor mendapatkan nasi bungkus ''barokah'' yang telah disiapkan oleh keluarga besar Ponten Suryalaya, kurang lebih sebanyak 3.000 bungkus. Dilanjutkan dengan acara inti, yaitu Tahlil yang dipimpin oleh Drs. KH. E. Sandisi. Setelahnya tahlil digelar, para ikhwan pun kembali  ke rumah masing-masing.

pemberian nasi bungkus kepada para ikhwan

by: kangkamal
loading...
Previous
Next Post »