Kisah Mama Najmuddin pamitan kepada Abah Anom

Makam KH. Najmuddin (Wakil Talqin Abah Sepuh - Suryalaya).

KH. Najmudin atau lebih dikenal Mama Najmuddin tidak dapat dipisahkan dari Sejarah Perkembangan Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Mama Ajengan adalah salah satu dari 8 wakil Talkin Syaikh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) Pondok Pesantren Suryalaya - Tasikmalaya.

Mama Najmuddin lahir tahun 1900 M. Ia wafat pada tanggal 29 Juli 1982 M / 8 Syawwal 1402 H. pada usia 82 Tahun. Ia dimakamkan di sebuah tempat dengan nama Ciceuri di Kp. Garunggang Ds. Neglasari Kec. Jatiwaras (awalnya termasuk Kec. Salopa) Kab. Tasikmalaya Jawa Barat. Untuk sampai ke lokasi makbaroh, dari jalan raya para penziarah harus menapaki jalan setapak beberapa puluh meter lalu menuruni sejumlah anak tangga.

Jalan kecil menuju makam KH. Najmuddin.

Jalan setapak sebelum menuruni anak tangga.

Puluhan anak tangga yang harus dilalui untuk menuju makam KH. Najmuddin.

Diceritakan oleh salah satu cucu Mama Najmuddin, Ahmad Sudrajat (Endang) bin Suherman Darman kepada penulis, bahwa suatu hari ketika Mama Najmuddin dijemput sang Kholiq tepatnya tanggal 29 Juli 1982, Endang diutus oleh keluarga almarhum ke Pondok Pesantren Suryalaya untuk memberikan kabar duka kepada Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom). Setibanya Endang di Suryalaya ternyata Abah Anom telah berdiri persis di depan Madrasah. Tak berselang lama Endang pun berniat langsung memberikan kabar kepada Abah Anom. ''Abah... saya dari Salopa'' Ucap Endang. Belum berbicara panjang tentang kabar yang hendak disampaikan, ternyata Abah Anom telah mengetahuinya. Abah Anom menjawab ''muhun... anjeunna ge da ka Abah heula.'' (Iya... beliau -Mama Najmuddin- juga sudah pamitan dulu ke Abah). Hal tersebut membuat Endang cukup kaget dan takjub, karena ia mengira tak ada seorang pun di  Suryalaya yang tahu atas wafatnya Mama Najmuddin kala itu, mengingat alat komunikasi pun belum ada. Setelah beberapa saat di Suryalaya dan menyampaikan maksudnya kepada Abah Anom, ia langsung sowan dan berpamitan untuk kembali ke Salopa.

Semasa hayatnya Mama Najmuddin menikah dengan Ibu Hj. Encih (Tanjung-Kec. Kawalu) dengan dikaruniai 5 anak, yaitu: Onah, Adah, Sirod, Suja'i, dan Suherman Darman (Oman). Setelah ditinggal wafat istrinya, Ia menikah dengan Ibu Ooh (Leuwi Budah - Kec. Sukaraja), dan dikarunia 2 orang putra, yaitu H. Abdul Muti (Mumu) dan Husen. Kemudian Ia menikahi Ibu Hj. Eros. Setelah menikah ketigakalinya dan ditinggal wafat, ia menikahi Ibu Mursiti (Salopa). Dari pernikahan yang ketiga dan keempat Ia tidak dikaruniai keturunan. 

Dakwah yang dilakukan oleh Mama Najmuddin di Desa Neglasari sangat diterima banyak jamaah kala itu. Dalam dakwahnya Ia membawa misi sufistik menyebarkan ajaran tarekat dari Gurunya, yaitu Abah Sepuh. Semasa dakwahnya, seringkali ia didatangi para jamaah khususnya ikhwan dari Tasik Selatan seperti Kawalu, Sukaraja, Salopa, Cikatomas, Cikalong, Cibalon, Karangnunggal, dan daerah lainnya yang bermaksud belajar dan menimba ilmu darinya terlebih pada jadwal pengajian bulanan.

Mama Najmuddin menggelar pengajian bulanan (Manakiban) di Kp. kediamannya, Awitali pada tiap hari Kamis pagi setelah pengajian manakiban (sebelasan) di Pontren Suryalaya. Saat itu sarana yang dijadikan sebagai pusat dakwah TQN adalah sebuah masjid kecil sederhana berlantai 2 dengan alas papan kayu, namun selalu penuh sesak dengan jamaah. Setelah selesai amaliah manakiban, masjid itu pun dijadikan tempat para jamaah meminta talqin dzikir TQN Suryalaya. Cerita tersebut dikuatkan oleh Edi Hermawan, bahwa ia mendapatkan talqin dzikir TQN Suryalaya dari kakeknya, Mama Najmuddin di Masjid itu pada tahun 1980.

Kini masjid tersebut telah direnovasi dan diperbesar serta dikelola oleh Pengurus DKM. Diantara pengurus DKM-nya adalah keluarga (cucu) Mama Najmudin, yaitu Ajengan Abdul Rojak (Aj. Endang) dan Ahmad Baqir (Aj. Ade Baqir). Masjid yang diberinama Miftahul Falah yang berarti ''kunci kemenangan'' tersebut dijadikan masjid Jami di Desa Neglasari dan digunakan oleh para ikhwan sekitar untuk melaksanakan amaliah shalat berjamaah, pengajian mingguan, pengajian TKA, khataman, manakiban, shalat Jumat, shalat Iedain, dan amaliah lainnya hingga saat ini.

Masjid Miftahul Falah Kp. Awitali Ds. Neglasari Kec. Jatiwaras Kab. Tasikmalaya.

Penulis: Admin


Informan: 

1. Ahmad Sudrajat (Endang) bin Suherman Darman (Oman) bin KH. Najmuddin.

2. Edi Hermawan bin Suherman Darman (Oman) bin KH. Najmuddin.





loading...
Previous
Next Post »